Senandung Batavia



Jakarta Anniversary Festival 2010

The Performing Arts Festival on Urban Culture

“Jakarta dalam Potret dan Gambar yang Bergerak, suatu Dinamika Kota”

Menyambut Ulang Tahun Jakarta yang ke-483, Gedung Kesenian Jakarta menampilkan beberapa rangkaian acara dari tanggal 2 Juni-4 Juli. Pementasan dimulai pada tanggal 2-3 Juni yaitu Senandung Batavia.

Senandung Batavia

Senandung Batavia adalah pementasan unik yang menggambarkan suasana Betawi tempo dulu. Pementasan Senandung Batavia ini dibawakan oleh siswa-siswi Pendidikan Musik Vokal Gita Svara, didukung oleh paduan suara (SOC) “Susvara Opera Company”. Untuk pementasan kali ini siswa-siswi Gita Svara membawakan lagu-lagu karya asli Betawi Bang Ben atau Benyamin Sueb (alm) dan Bang Miing atau Ismail Marzuki (alm). Serta lagu-lagu karya Tri Sutji Kamal, Maladi, Titiek Puspa dan Guruh Soekarno Putra. Acara dimulai tepat pukul 20.00 malam, dibuka dengan lagu Chandra Buana karangan Ismail Marzuki. Dilanjutkan dengan lagu Indonesia Pusaka yang dibawakan dengan seriosa.

Kemudian lagu Bandar Jakarta, Sabda Alam dan Hujan Gerimis yang dibawakan secara riang dengan penari latar. Lalu ada juga Cente Manis, Tidurlah Intan dan Rangkaian Melati. Setiap lagu yang dibawakan merupakan untaian lagu-lagu karya komponis Indonesia pada masa perjuangan. Seperti Setangkai Bunga Mawar, yang mengandung makna yang dalam karena dibuat oleh Ismail Marzuki untuk menyemangati para tentara Indonesia dalam masanya melawan penjajah Jepang.

Lalu lagu rangkaian Melati yang bercerita tentang seorang gadis Indonesia yang jatuh cinta dengan seorang perwira Jepang. Suatu hari perwira Jepang tersebut harus kembali ke negara asalnya dan ia berjanji akan kembali untuk menemui gadis Indonesianya. Gadis tersebut terus menunggu sambil meronce melati, tetapi perwira Jepang itu tidak kunjung datang. Gadis itu tetap menunggu hingga mati. Dan rangkaian ronce melati yang ia buat untuk perwira Jepang itu tetap ada di hatinya untuk selamanya.

Di pementasan ini bukan hanya orkestra saja yang mengiringi beberapa lagu, tetapi juga ada alat musik tradisional China dan kecapi. Dengan tambahan kecapi lagu yang dibawakan terdengar unik dan indah. Pementasan ini sempat jeda untuk isitirahat sebentar dan para pengunjung dapat menikmati pameran lukisan dan mencicipi hidangan yang telah disediakan.

Pementasan dilanjutkan dengan dibawakannya lagu-lagu aseli Betawi yang semasa SD sering kita latunkan dan hafalkan, seperti Kicir-kicir, Gado-gado Jakarta, Sirih Kuning, Lenggang Jakarta dan Gang Kelinci. Dan lagu favorit yang saya tunggu-tunggu akhirnya dilatunkan yaitu, Zamrud Khatulistiwa karangan Guruh Soekarno Putra. Dan terakhir lagu Kelap-kelip yang dibawakan dengan manis oleh seluruh siswa-siswa SOC menutup malam kami yang syahdu di ibukota.


5 comment:

Anonymous said...

Terima kasih banyak atas blog dan supportnya tentang konser "Senandung Batavia". Semoga kalian terhibur dengan penampilan kami.


Warm Regards,
atas nama Susvara Opera Company
Alexandro Subianto

anna yuniarni putri said...

terima kasih kembali. sama-sama!

anna yuniarni putri said...

fotonya menyusul yaa

Olivier said...

ahhhhh sukaaaa deh!!Really wanna go back to 1940,1950,05 1960!!HAHAHA...

Andyta Larasaty (Ayasa) said...

sering2 deh yaa ada acara kebudayaan seperti ini :)

Post a Comment